Hi Fren!
Ngomong-ngomong soal animasi, ada tahapan yang wajib dikerjakan dahulu sebelum menginjak proses menggerakkan gambar. Yup, apa lagi kalau bukan storyboard! Eits, storyboard nggak cuma dibutuhkan untuk video animasi aja, melainkan juga untuk pembuatan film, video iklan, dan lainnya. Hmm.. terus apa sih definisi dari storyboard itu sendiri?
Storyboard merupakan desain sketsa gambar yang disusun secara urut berdasarkan naskah cerita/script yang telah ditulis. Adanya storyboard akan membuat cerita menjadi tersusun rapi sehingga memudahkan penonton memahami pesan dari video. Selain itu, beberapa fungsi dari storyboard antara lain:
- Sebagai panduan untuk orang/tim yang terlibat dalam proses produksi video, seperti animator dan voice over talent/dubber
- Memvisualkan isi cerita atau teks yang dibuat oleh script writer
- Menjelaskan alur cerita dalam video
- Menjelaskan proses pergantian, perpindahan setiap frame atau elemen, serta berperan dalam pengaturan waktu atau timing pada setiap sequence.
Storyboard untuk Video Marketing
Begitupun dalam menyusun video untuk keperluan marketing atau bisnis. Storyboard berperan penting untuk membangun storyline yang runtut menarik supaya informasi atau pesan dalam video dapat dipahami penonton dengan mudah. Selain itu, storyboard yang bagus akan membuat video jadi lebih menarik. Penontonpun akan tertarik untuk melihat konten videomu. Nah, gimana sih caranya bikin storyboard untuk video marketing? Yuk, simak langkah-langkah berikut Fren!
1. Tentukan Ide
Langkah pertama sebelum mulai membuat storyboard adalah mencari serta menentukan ide untuk membuat visualisasi atau gambar. Ide yang dipilih tentu harus relevan dengan kebutuhan target marketing atau bisa juga menyesuaikan dengan tren yang ada. Untuk mengembangkan kreatifitas ide, kamu bisa melakukan riset dengan melihat referensi video di internet.
2. Buat Timeline Video
Setelah ide diperoleh, jangan lupa untuk menentukan timeline video, baik durasi maupun perkiraan waktu untuk setiap scene atau adegan. Untuk mempermudah, kamu bisa membuat template kolom yang berisi pembagian urutan scene, keterangan visual, durasi dan lainnya. Kolom ini berfungsi untuk menjelaskan urutan cerita secara runtut.
3. Buat Desain/Gambar Ide
Langkah selanjutnya ialah mulai mengimplementasikan idemu menjadi sebuah desain atau sketsa gambar. Lalu masukkan sketsa atau desain gambar tersebut ke dalam template kolom yang sudah dibuat sesuai dengan urutan cerita atau storyline. Tambahkan detail atau informasi pendukung dalam setiap scene jika diperlukan.
4. Lakukan Pengecekan dan Revisi
Setelah desain atau sketsa gambar jadi, jangan lupa untuk melakukan pengecekan (review) guna memastikan apakah ada yang perlu diperbaiki atau direvisi dari storyboard yang dibuat. Setelah semuanya oke dan sesuai, kamu bisa mulai lanjut ke tahap produksi video.
Jika kamu masih pemula dan baru belajar untuk membuat storyboard sendiri, tentu wajar jika mengalami kesulitan dalam penyusunannya. Tapi kalau kamu tidak sempat untuk membuat storyboard video secara mandiri, kamu bisa minta bantuan jasa storyboard artist profesional untuk mengerjakannya, Fren. Sekarang ada banyak jasa pembuatan storyboard yang bisa kamu pilih. Termasuk salah satunya, Zeus Animation. Tidak hanya storyboard, kami juga menyediakan paket lengkap pembuatan video animasi untuk kebutuhan iklan dan marketing. Jauh lebih praktis dan gampang dong pastinya!
Yuk, cari tahu info lengkapnya di sini!