Notice: Undefined index: options in /home/zeusanim/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/theme-builder/widgets/site-logo.php on line 192

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

Daftar Isi :
Kenali Perbedaan 4 Jenis Color Spaces dan Penggunaannya dalam Desain Grafis

Elemen warna merupakan salah satu aspek penting dalam pembuatan desain grafis. Penggunaan warna dalam desain menjadikan objek yang dibuat menjadi lebih hidup dan mengandung makna tertentu. Dalam menentukan warna yang akan digunakan, kamu harus paham dulu nih tentang jenis-jenis color spaces pada desain supaya hasilnya bagus dan sesuai dengan kebutuhanmu, Fren. Nah, berikut adalah penjelasan tentang 4 jenis color spaces yang wajib kamu ketahui.

1. HEX

HEX adalah salah satu representasi warna dari berbagai model warna dengan menggunakan nilai hexadecimal. Warna HEX akan ditulis dalam kombinasi digit dari huruf dan angka setelah tanda pagar, misalnya saja #FF8849, #3DB7E4, atau #69BE2. Warna hexadecimal mengikuti format #RRGGBB. RR adalah kode untuk red, GG adalah kode untuk green, sedangkan BB adalah kode untuk blue. Sedangkan kisaran 00 hingga FF adalah skala untuk menentukan intensitas warna. HEX biasanya digunakan oleh designer untuk mengembangkan desain pada website.

2. RGB

RGB adalah sebuah metode penggambaran suatu warna yang terdiri dari merah, hijau, dan biru. RGB menggunakan sistem pencampuran warna primer dalam berbagai kombinasi dengan tujuan menciptakan spektrum warna yang lebih luas. Pada awalnya warna RGB adalah hitam, warna akan berubah setelah ditambah dengan warna hijau, merah, dan biru. Apabila warna-warna tersebut digabungkan, akan terbentuk warna baru seperti kuning, cyan, atau magenta. RGB sering digunakan untuk desain on screen yang kerap kali muncul di TV, layar komputer, smartphone, tablet, dan gadget lainnya. Hampir semua karya digital akan menghasilkan warna yang lebih baik jika menggunakan RGB. 

3. CMYK

CMYK merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, Key/Black. Penggunaan jenis warna ini biasanya untuk desain yang hasilnya akan dicetak. Mesin cetak nantinya akan membuat gambar dengan menggabungkan warna CMYK jadi beberapa tingkat lebih tinggi dari tingkatan warna tinta fisik yang dikenal sebagai pencampuran subtraktif. Seluruh warna dimulai dari warna tinta putih, kemudian setiap lapisan tinta akan mengurangi tingkat kecerahan awal untuk menciptakan warna yang diinginkan. CMYK hanya punya 4 warna, sehingga warna yang dihasilkan pun sangat terbatas. CMYK digunakan saat kamu ingin mencetak kartu nama, poster, pamflet, kemasan produk, atau jenis barang cetak lainnya. Warna CMYK akan terlihat lebih tajam ketika dicetak, sehingga pastikan kamu menggunakan setting jenis warna CMYK untuk kebutuhan barang cetak.

4. Pantone Matching System (PMS)

Pantone merupakan sistem pewarnaan yang memungkinkan adanya pilihan produksi warna yang konsisten dan akurat. Saat menggunakan sistem pewarnaan yang lain, hasil di berbagai alat percetakan bisa beda. Perbedaan software, printing, dan tools lain bisa menyebabkan perubahan warna. Tetapi dengan adanya Pantone, warna yang dihasilkan selalu sama. Hal tersebut dikarenakan PMS memiliki 1.000 warna lebih yang dengan tanda sesuai masing masing angka. Jadi meski dicetak menggunakan alat yang berbeda, hasil warna Pantone akan tetap sama sesuai dengan identifikasi warna yang sudah ada. 

Nah, itu dia 4 jenis color spaces yang ada dalam desain. Selain digunakan untuk desain grafis, color spaces juga banyak dipakai untuk editing hasil fotografi. Sekarang, kamu bisa menentukan pengaturan warna yang pas dan tepat deh buat desainmu jadi makin keren. Yuk, cari tahu informasi tentang desain dan animasi lainnya di blog ini ya, Fren. Bisa share juga ke temen-temenmu. See you next posts!

Zeusanimation membuka lowongan magang untuk SMK/Sederajat dan perguruan tinggi. Minimal 4 Bulan 
Selengkapnya disini

More Post