Belajar 12 Prinsip Animasi dengan Proyek Praktis
Hai semuanya! Mau ngomong ngenai dunia animasi kepiye gaes sampeyan? Dunia animasi itu lho ya, kayak masakan yang penuh bumbu, memanjakan mata dan bikin kagum. Nah, kali ini kita bakal bahas tentang 12 prinsip animasi yang dulunya diciptakan oleh para animator Disney. Prinsip-prinsip ini servisi kayak fondasinya animasi, kalo kamu udah paham, dijamin hasil animasimu jadi makin jos gandhos!
Yo, langsung aja yuk kita bahas tiap prinsipnya secara santai. Kedengerannya sih njlimet, tapi tenang aja, artikel ini bakal bantu kamu mengulik dengan cara yang lebih asik dan ga pake ribet. Siapin kopi dulu, terus kita mulai perjalanan ini. Oh iya, buat konco-konco yang pengen praktek langsung, dikasih tahu nih nanti di akhir ya cara dapetin belajar gratisan di Zeus Animation. Siapa tau sampeyan minat kan? Ojo lali lungokke sampe rampung, yo!
1. Squash and Stretch
Prinsip ini memastikan objek animasimu terlihat elastis. Misalnya buat kartun kaya Tom and Jerry. Gerakan squashing saat terjatuh atau stretching saat melompat bikin karakter jadi lebih hidup alias nggak kaku. Bayangin kalo bola jatuh kaku tanpa melebar, kesannya jadi kayak patung njatur.
2. Anticipation
Coba bayangin kalo mau loncat tanpa ancang-ancang dulu. Pasti kelihatan aneh, kan? Elemen ini memberikan bayangan akan aksi yang bakal terjadi. Jadi, saat karakter mau lompat, biasanya dia bakal ambil posisi siap (nunduk sedikit), supaya gerakannya lebih meyakinkan.
3. Staging
Staging adalah cara kita menyampaikan ide atau pesan utama secara jelas. Bayangin kalau di film ada banyak adegan di satu scene, kamu harus milih fokus di mana. Jadi, jangan sibuk sendiri, kudu memperhitungkan sudut pandang yang pas.
4. Straight Ahead Action and Pose to Pose
Ini teknik yang digunakan buat nyusun frame. Straight ahead itu lebih maju terus dari awal sampai akhir, sedangkan pose to pose fokus pada key poses. Semuanya tergantung kapan kita pengen animasi kelihatan lebih spontan atau lebih terencana.
5. Follow Through and Overlapping Action
Dunia kamus orang Jawa menyebutnya “kenthel-kenthel”. Setelah karakter berhenti, rambut atau baju masih bergerak. Bikin animasi lebih realistis, ga kaya manekin toko baju.
6. Slow In and Slow Out
Saat karakter bergerak, mereka nggak langsung ngegas atau berhenti gitu aja. Dyng-dyng-nyen-nyen katanya arek arek Malang. Ini penting supagon karaktermu terasa alami. Gak beda jauh pas kita jalan, gak mumpluk terus langsung nyetop.
7. Arc
Ingat, objek cenderung bergerak mengikuti jalur melengkung, bukan garis lurus. Entah itu ayunan tangan atau lemparan bola. Dengan arc, pergerakan terlihat lebih lancar.
8. Secondary Action
Diibaratkan kaya soto, ada pelengkapnya. Gerakan tambahan yang menonjolkan aksi utama, misalnya ekspresi wajah saat bicara. Ini bikin penonton ga bosen dan lebih meresapi karakter.
9. Timing
Bukanya toko jam, tapi cara mengatur kecepatan gerakan. Apa kamu lebih suka karakter kerja rodi layaknya film 80-an atau adegan lambat kaya drama Korea?
10. Exaggeration
Menciptakan efek dramatis dengan memperbesar reak, kayak ketika karakter dikejar anjing, matanya jadi gede banget. Makanya, ga papa dilebih-lebihkan, toh ini animasi!
11. Solid Drawing
Prinsip ini bikin karakter terlihat lebih hidup dengan mengenalkan volume, berat, dan keseimbangan. Biar ga protes, emangnya kebo bisa terbang gitu saja?
12. Appeal
Karakter dan objek harus menarik mata. Seperti kita cari pacar, kudu enak dinikmati alias digemari. Emang definisi cantik itu relatif kok, yang penting enak ditonton.
Itulah 12 prinsip animasi dengan cara ngobrol yang enteng. Kalau kalian mau lebih mahir dan praktek langsung, boleh kepoin Zeus Animation. Ada kelas magang super gratis buat siswa SMK, kuliahan, atau sambil kerja. Caranya gampang banget cuma ikuti tes aja. Yuk explore skill animasimu!