Bagaimana AI Membantu Proses Review dan Koreksi Desain
Halo klaras, pernah nggak sih kalian nemuin saat ngedit desain kok rasanya nggak ada habisnya? Nah, selama ini mungkin banyak dari kita yang udah biasa gonta-ganti revisi dari klien atau tim, bikin kepala muter kayak komedi puter. Tapi tenang, sekarang kita udah hidup di era yang makin canggih, dan salah satu penyelamat kita adalah AI alias Artificial Intelligence. Ini bukan cuma buat robotisme gitu aja loh, AI sekarang udah bisa bantu banyak aspek dalam desain, termasuk dalam proses review dan koreksi.
Di dunia desain, kadang detail itu penting banget. Tapi pastinya nggak menutup kemungkinan kita sebagai manusia bisa nge-miss atau kelewatan beberapa detail kecil yang secara nggak sadar bisa ngeganggu hasil akhir desain kita. Nah, di sini AI bisa jadi sobat karib kita, gengs. AI bisa bantu nge-detect kesalahan-kesalahan minor dalam desain kita yang mungkin aja kita lewatin, dari kesalahan ejaan, layout yang nggak rata, sampai warna yang sekiranya nggak match satu sama lain.
AI bisa membantu kita menghemat waktu dan tenaga. Bayangno, kamu harus revisi bolak-balik sampai hasil desain sempurna. Nah, AI bisa menelusuri file desain dan memberi masukan otomatis terkait dengan simetri, alignment, hingga mengidentifikasi color scheme yang sekiranya nggak pas. Udah kayak senior editor bayangan banget kan? Tapi lebih jazz lagi, AI nggak cuma sekedar kasih tahu salahnya dimana, dia juga bisa kasih saran perbaikan lho. Gimana, canggih, ra?
Salah satu teknologi AI yang banyak dipakeni di dalam dunia desain nih contohnya ada yang namanya ‘machine learning’. Fitur machine learning ini melatih AI biar pinter menganalisa pola dan hasil desain dari data yang ada sebelumnya, jadi makin lama dia bisa makin jago. Dengan analisis yang udah terbuat, kita bisa dapet insight atau analisa yang lebih tajam soal desain kita, dibuat detail apa yang perlu diperbaiki.
Nggak cuma soal analisa kesalahan aja, AI juga bisa acting asupervisor digital yang bantu kita biar nggak jalan keluar dari koridor briefing yang udah dibuat di awal. Algoritma tertentu bisa diaplikasikan untuk menjaga agar kita tetep on track sesuai dengan guideline. Kita jadi bisa kontrol mutu desain lebih baik dan tentunya ini bakal nge-bantu banget buat temen-temen kreatif yang kerjaannya handle banyak proyek secara bersamaan.
Jadi, intinya AI punya potensi gede buat ngubah cara kita kerja, terutama di prosesi desain. Proses review dan koreksi yang biasanya makan waktu bakal lebih cepat dan optimal dengan menanfaatkan bantuan AI. Banyak manfaat dari AI yang bisa membebaskan waktu designer untuk lebih fokus pada kreatifitas dan inovasi, bukan cuma terjebak koreksi teks maupun tata letak aja. Gimana, menarik sekali kan?
Oh ya, buat kalian yang pengen belajar lebih banyak tentang animasi atau pengen dapet pengalaman magang yang kece abis, boleh banget cek situs Zeus Animation. Mereka menawarkan program magang/internship gratis bagi siswa siswi SMK, mahasiswa atau yang udah kerja sekalipun. Cuma tinggal ikutin tes aja buat bisa gabung. Siapa tahu, dari sana kalian bisa jadi next big thing di dunia animasi! Beneran gokil, kan?