WHATSAPP

Need more information? please contact us on whatssap

Perbedaan Animasi 2D dan 3D

Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia animasi pun semakin berkembang. Animasi yang dulu dikerjakan dengan membuat gambar secara manual, kini dapat dikerjakan lebih mudah menggunakan bantuan komputer dan perangkat lunak. Jenis animasi yang dihasilkan pun beragam. Ada animasi motion graphic, animasi 2D, animasi 3D, dan sebagainya. Dua jenis animasi yang populer digunakan saat ini adalah animasi 2D dan animasi 3D. Kalian udah tahu perbedaan keduanya belum nih, Fren? Secara visual atau tampilan gambar, dua animasi tersebut tampak jauh berbeda lho.

Coba deh kalian ingat-ingat serial kartun atau film favorit yang pernah kalian tonton. Misalnya tampilan kartun pada serial Doraemon, Sinchan, Naruto, dan Spongebob pasti beda dengan yang kita lihat di film kartun Upin Ipin, Masha and The Bear, atau Toy Story. Selain tampilan visual yang jelas berbeda, masih ada perbedaan lain antara animasi 2D dan 3D. Biar lebih jelas kita bahas sama-sama yuk!

Pengertian Animasi 2D

Animasi 2D adalah animasi dengan format dua dimensi yang tampilannya lebih sederhana jika dibanding animasi 3D, yakni hanya memiliki tinggi dan lebar saja. Animasi 2D lahir dari animasi tradisional yang memiliki bentuk datar, polos, tidak bervolume serta memiliki gerakan terbatas. Jika dahulu animasi 2D digerakkan secara manual, yakni dengan membuat urutan gambar yang digerakkan agar objek seolah hidup, kini animator dapat lebih mudah membuat gerakan dengan bantuan software komputer.

Contoh dari animasi 2D adalah film kartun seperti Tom & Jerry, Spongebob, Doraemon, dan Crayon Sinchan.

Teknik Animasi 2D

Teknik pembuatan animasi 2D dibagi lagi ke dalam 2 jenis Fren.. yaitu teknik animasi cell dan animasi path. Teknik animasi 2D cell dilakukan dengan membuat rangkaian gambar di atas celluloid atau lembaran transparan. Objek utama dalam cell dibuat terpisah dengan background. Cell berisi gambar atau objek utama tersebutlah yang kemudian digerakkan. Masing-masing sheets akan disusun berjajar, sehingga ketika animasinya dijalankan bersamaan, akan terlihat seperti satu kesatuan gerak. Jadi kaya pembuatan animasi tradisional atau konvensional gitu Fren, yang animasinya pakai frame per frame. Bedanya, pengerjaannya sekarang bisa menggunakan layer-layer digital.

Sementara dalam animasi path, gambar yang digerakkan mengikuti alur atau garis lintasan yang sudah ditentukan. Jadi gerakan objeknya bisa diulang-ulang hingga mencapai kondisi tertentu.

Pengertian Animasi 3D

Animasi 3D adalah animasi dengan format tiga dimensi alias memiliki tinggi, lebar, dan volume. Animasi 3D memiliki tampilan yang seolah olah nyata dan hidup. Gerakan animasi 3D pun lebih variatif dan menyerupai gerakan asli makhluk hidup.

Contoh dari animasi 3D adalah film animasi Disney dan Pixar seperti Toy Story, Cars, Up, dan Frozen.

Teknik Animasi 3D

Proses produksi animasi 3D berbeda dengan produksi animasi 2D dan bisa dibilang cenderung lebih rumit. Berikut adalah tahapan dasar proses animasi 3D Modeling

Modeling

Pada tahap ini dilakukan proses pembentukan model dasar 3D berupa karakter dan environment, yang kemudian diikuti proses shell/boundary untuk menggambarkan bentuk permukaan objek.

Animation

Setelah pembentukan objek, tahap selanjutnya adalah proses menggerakkan objek atau animation. Proses animasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik, di antaranya, traditional animation, limited animation, rotoscoping, dan sebagainya. Penjelasan terkait teknik-teknik tersebut akan kita bahas di artikel berikutnya ya.

Rendering

Rendering adalah tahap akhir dari proses produksi animasi 3D. Seluruh data yang ada dalam tahap modeling dan animation akan diproses atau diolah menjadi output tampilan video.

Itu dia penjelasan tentang perbedaan animasi 2D dan animasi 3D. So, jangan sampai salah lagi ya. Yuk, baca artikel zeusanimation yang lainnya juga untuk cari tahu dan belajar tentang dunia animasi. See you in the next posts!

Scroll to Top